Kamis, 05 Desember 2013

Harga Burung Ratusan Juta Karena Menang Lomba

menang kontes harga burung mencapai ratusan juta
Mahalnya seekor burung kicau di pasaran terkadang tidak masuk akal. Bayangkan saja, untuk satu jenis murray batu harganya mencapai Rp 350 juta atau setara sebuah mobil SUV. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Hari (42), pedagang di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, menjelaskan biasanya harga burung bisa melambung tinggi karena pernah menang perlombaan. Selain itu, tentunya perawatan sang pemilik untuk mempertahankan kualitas burung.

"Kalau sudah pernah juara kontes ya bisa tinggi harganya. Bagaimana yang punya aja ngerawatnya," ujarnya di pasar tersebut, Jakarta, Rabu (4/12).

Hal senada juga disampaikan oleh seorang kicau mania, Budi, yang membenarkan tentang tingginya harga burung karena kontes. Bahkan kalau lombanya kelas nasional, harga burung bisa melambung.

"Kaya kontes piala raja 2013 kemarin, isu yang berkembang pas lomba malah bisa Rp 500 jutaan," ujar kepada merdeka.com

Ia menyarankan, agar berhati-hati jika membeli burung yang sudah sering menang kontes. Resiko burung itu sakit atau mati bisa saja terjadi.

"Kalau beli burung jadi atau yang udah menang, hati-hati saja. Karena kalau itu kan ngerawatnya sudah beda tangan, takutnya dia sakit. Kalau nggak bener malah bisa mati," jelasnya.

Sebenarnya, lanjut Budi, tidak hanya burung saja yang bisa seperti itu. Pelihara binatang apapun kalau perawatannya kurang ditangani dengan baik juga bernasib sama.

Rabu, 04 Desember 2013

Silvereye Zosterops Lateralis Monty Selandia Baru

Silvereye Zosterops lateralis montanus dari selandia baru
Burung ini jika kita perhatikan tidak jauh dan seperti monty atau sebut saja Montanus nama latinnya adalah The Silvereye atau Wax-eye (Zosterops lateralis).

Di Australia dan Selandia Baru nama burung pada umumnya kadang-kadang disingkat menjadi White-eye, tapi nama ini lebih sering digunakan untuk merujuk kepada semua anggota genus Zosterops , atau seluruh keluarga Zosteropidae .

Burung Silvereye sendiri ditemukan pada 1832 namun baru berkembang populasinya tahun 1856. Burung imut berukuran 11-13 cm ini tercatat memiliki masa hidup hingga 12 tahun. Makanan mereka bermacam-macam mulai dari buah, sari bunga hingga serangga kecil.

Silvereye Zosterops lateralis
Burung Mirip Angry Bird

Burung sebasar burung monty atau montanus ini, ukurannya kecil 11 sampai 13 cm dan sekitar 10 g berat badan, ia memiliki cincin mencolok bulu putih di sekitar matanya.

Ada sejumlah variasi bulu tergantung pada sub-spesies. Umumnya memiliki sayap zaitun hijau dan baik abu-abu atau zaitun-hijau kembali, tenggorokan berwarna ringan - kuning atau abu-abu, panggul yang berkisar dari cokelat pucat buff, dan undertail yang mungkin putih atau kuning.

Matanya yang memiliki motif lingkaran putih tampak disatukan garis hitam yang memberikan kesan galak. Burung itu hidup di Selandia Baru, Australia maupun Kepulauan Pasifik, termasuk Fiji.

Ini Suaranya.



wikipedia

Senin, 02 Desember 2013

Ribuan Burung Gagal Di Selundupkan Ke Jawa

polisi kembali gagalkan penyelendupan burung
BANDAR LAMPUNG � Ribuan burung liar berbagai spesies dalam kotak kardus dan keranjang, gagal diselundupan ke Pulau Jawa di Pelabuhan Bakauheni. Burung-burung tanpa dokumen lengkap tersebut diangkut mengunakan mobil boks dan bus penumpang.

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Bayu Aji, mengatakan pihaknya sudah mengamankan dua pelaku yang membawa sekitara 3.300 burung, dan dua mobil. "Burung ini burung liar bukan satwa dilindungi," kata Bayu Aji, Senin (2/12).

Ia mengatakan petugas di Pelabuhan Bakauheni, mendapatkan dua mobil boks BE 9260 DL dan Bus Sumber Waras AA 1540 AA, dengan pelaku yang membawa bernama Periadi (warga Kota Baru, Jambi), dan Nurudin (warga Palas, Lampung Selatan), saat melintas di pintu masuk pelabuha, Jumat (29/11) malam.

Dua pelaku, kata dia, tidak dapat menunjukkan dokumen resmi dan lengkap dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung.

Pelaku dimintai keterangan namun tidak ditahan, karena barang yang dibawa bukan satwa dilindungi. Burung tersebut disimpan dalam kota 53 kardus dan 30 keranjang.

Dari keterangan pihak BKSDA Lampung,  3.300 ekor burung tersebut, bukan satwa yang dilindungi, namun satwa liar. Jenisnya yakni prenjak, ciblek, perling, dan cerocok. Burung-burung ini akan dilepasliarkan oleh BKSDA kembali setelah selesai pemeriksaan.

Dalam ketentuan yang berlaku di BKSDA Pasal 63 Peraturan Pemerintah (PP) 1999, pelaku yang membawa satwa liar jenis burung tidak ditahan, tetapi dikenakan sanksi administrasi atau pencabutan izin dan denda sekitar Rp 250 juta.

Selasa, 05 November 2013

Hutan Kota Bungkirit Rawan Pemburu Burung

hutan kota bungkirit harus bebas pemburu burung liar
Aneka jenis burung penghuni alam bebas kawasan hutan kota bungkirit di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, akhir-akhir ini sering dijadikan sasaran empuk para pemburu burung.
Padahal, sejak tahun 2009 Pemerintah Kabupaten Kuningan telah melarang perburuan atau penangkapan burung di alam bebas wilayah Kuningan, melalui peraturan daerah Nomor 10 tahun 2009 tentang pelestarian satwa burung dan ikan.

Keberadaan hutan kota bungkirit di sebuah perbukitan sebelah barat komplek taman makam pahlawan Haurduni, dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi habitat berbagai jenis burung. Baik dari hasil pengayaan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, maupun aneka jenis burung yang secara alami terundang datang hidup serta berkembang biak di kawasan hutan buatan tersebut.


hutan kota bungkirit

Bukit yang awalnya hanya berupa padang ilalang dan semak belukar nyaris tanpa tegakan pohon itu, sejak tahun 2007 dibangun Pemkab Kuningan sebagai salah satu kawasan hutan kota. Hasilnya, kawasan perbukitan seluas lebih kurang 2 hektare itu, kini telah menjadi areal hutan padat aneka jenis tegakan pohon dihiasi aneka jenis burung

"Jenis-jenis burung yang sudah mulai betah menghuni serta berkembang biak di kawasan hutan kota ini, di antaranya tekukur, kutilang, jogjog, jalak, dan aneka jenis burung kecil pamangsa seranga. Malahan belakangan ini, ayam hutan pun sudah ada yang masuk dan berkembangbiak di hutan ini," kata petugas pengelola hutan kota bungkirit, Asep Zulkarnaen, saat ditemui "PRLM" di kawasan hutan buatan tersebut, Selasa (5/11/2013).

Namun di balik itu, menurut Asep keberadaan aneka jenis burung dalam kawasan hutan tersebut, belakangan ini sering dijadikan sasaran empuk oleh para pemburu burung. Perburuan dan penangkapan burung menurut Asep, biasanya sering terpantau dilakukan pemburu di bagian luar batas area hutan kota.

"Meskipun di luar kawasan, kalau ada yang ketahuan selalu saya tegur. Bahkan sampai saya paksa melepas kembali burung hasil tangkapannya," ujar staf Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kuningan itu, seraya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengganggu keberadaan burung di sekitar hutan kota bungkirit.

Terlebih, ujar Asep, aktivitas perburuan dan penangkapan burung di alam bebas wilayah Kabupaten Kuningan, telah dilarang tegas oleh Pemkab Kuningan, yakni melalui perda Nomor 10 tahun 2019 tersebut tadi.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh "PRLM" dari Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup kabupaten Kuningan, pelanggar perda tersebut diancam terkena sanksi berupa denda uang senilai Rp 50 juta atau hukuman penjara selama enam bulan.

Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda, kepada "PRLM" sempat menjelaskan, Perda tersebut dibuat pihaknya untuk melindungi seluruh jenis burung dari ancaman kepunahan di alam bebas wilayah Kab. Kuningan. Termasuk juga, melindungi kelestarian berbagai jenis ikan di sungai-sungai dan di perairan alam bebas Wilayah Kuningan.


Kamis, 17 Oktober 2013

Dahulu Burung Mempunyai Dua Ekor, Benarkah?

Gambar Ilustrasi
Tim paleontologi dari Chinese Academy of Sciences, di Beijing, China, mengungkapkan bahwa 120 juta tahun lalu burung memiliki dua ekor. Temuan ini membuat jalur evolusi yang rumit dari spesies burung.

Melansir Fox News, 16 Oktober 2013, hal itu diketahui dari fosil burung purba Jeholornis. Habitatnya di China bersama hewan pra-sejarah lainnya.

Dari temuan fosil, Jeholornis merupakan burung berukuran lebih besar dari kalkun, memiliki cakar pada sayap-sayapnya, dan terdapat tiga gigi kecil di bagian rahang bawah.


Burung Jolohornis [ilustrasi]
Uniknya, para ahli paleontologi juga menemukan Jeholornis jantan mempunyai ekor yang panjang dan berjumlah dua. Belum diketahui apa fungsi dari dua ekor itu, apakah sebagai pendukung terbang atau hanya berfungsi untuk memikat lawan jenisnya.

"Dua ekor yang ditemukan pada burung Jeholornis sangat mengherankan. Ini merupakan jalur evolusi baru untuk hewan spesies burung," kata Jingmai O'Connor, Pemimpin Penelitian dari Chinese Academy of Sciences.

O�Connor menambahkan, tim peneliti memprediksi fungsi dari salah satu ekor hanya untuk menarik lawan jenisnya. Mengingat satu ekor berukuran panjang dan satu ekor lagi berukuran pendek, mirip ekor burung merak.

"Fungsi salah satu ekor yang dipenuhi bulu-bulu berwarna-warni sepertinya mirip dengan fitur yang ada pada burung merak, yaitu untuk memikat perhatian lawan jenisnya," ujar O�Connor.

Namun, menurut Julia Clarke, ahli paleontologi dari University of Texas, AS, fungsi dari dua ekor adalah untuk menciptakan stabilitas terbang.

Sebagian menyimpulkan, salah satu ekor itu sepertinya tidak mempunyai fungsi tertentu dan berevolusi menjadi satu ekor saja pada burung-burung modern.

"Bentuk dua ekor itu adalah sebuah jalur evolusi pada spesies burung. Tapi, temuan dua ekor pada burung Jeholornis adalah aneh dan ganjil," tutup Clarke.

Hasil penelitian sudah diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences dengan judul "Unique caudal plumage of Jeholornis and complex tail evolution in early birds."

Senin, 23 September 2013

Kicau Burung Bisa Berubah Karena Pencemaran

Burung Chickadee Hitam (Poecile atricapillus) Mirip Gelatik Batu
Nyanyian burung ternyata bisa berubah akibat pencemaran lingkungan. Hasil penelitian tim pakar burung Laboratorium Ornitologi Universitas Cornell di Amerika Serikat mengungkap terjadinya inkonsistensi nyanyian burung yang dipicu kontaminan di sedimen Sungai Hudson di Negara Bagian New York.

Pemimpin penelitian, Sara DeLeon, bekerja sama dengan Timothy DeVoogd dan Andr� Dhondt mempelajari populasi burung penyanyi chickadees hitam (Poecile atricapillus), mirip dengan gelatik batu dan pipit lagu (Melospiza melodia) yang bersarang di sepanjang lembah Sungai Hudson. Daerah ini selama beberapa dasawarsa tercemar limbah PCB dari industri manufaktur elektronik di hulu sungai. PCB alias polychlorinated biphenyls adalah polutan kimia sintetis yang bisa memicu efek beracun dan mengganggu perkembangan pada manusia dan satwa liar.

DeLeon mengatakan, burung penyanyi memberi makan anak mereka dengan serangga dari sedimen sungai. Padahal serangga yang digunakan sebagai sumber makanan utama itu telah terkontaminasi PCB. Beberapa burung terus memakan serangga tercemar sepanjang hidupnya, sehingga meningkatkan konsumsi PCB dalam tubuhnya.

Untuk mengetahui dampak kontaminan terhadap perubahan nyanyian burung, DeLeon dan rekan-rekannya mengamati dan merekam nyanyian kedua populasi burung. Mereka juga mengukur kadar dan mengidentifikasi varian PCB di sepanjang sungai. Total ada 209 varian limbah PCB yang dibedakan berdasarkan posisi dan jumlah atom klorin. DeLeon menguji 41 variasi ini untuk mengisolasi efeknya terhadap perubahan nyanyian burung.

Hasilnya, kadar PCB dalam darah burung chickadees hitam dan pipit lagu selaras dengan daerah yang tercemar. Semakin tercemar daerah tempat tinggal burung, semakin tinggi kadar PCB dalam darah mereka. Secara umum, burung pipit lagu lebih banyak tercemar PCB berkadar klorin rendah, sedangkan chickadees hitam terpapar PCB berkadar klorin tinggi.

"Chickadees hitam menunjukkan variasi nyanyian yang lebih beragam. Ada perubahan rasio 'glissando' pada nada pertama nyanyian mereka yang berisi dua nada, yaitu 'fee-bee, fee-bee'," ujar DeLeon. Burung pipit lagu, yang nyanyiannya lebih lama, juga menunjukkan perubahan getaran suara yang diduga akibat terpapar jenis molekul PCB yang kurang beracun.

DeLeon mengatakan, di daerah yang terpolusi PCB, sinyal identitas spesifik dalam nyanyian chickadee hitam menjadi lebih bervariasi secara signifikan. Variasi getaran suara dalam nyanyian burung pipit lagu di daerah tercemar PCB juga menjadi bermacam-macam.

"PCB dapat mempengaruhi produksi lagu, sebuah komponen penting dalam komunikasi di dunia burung," ujar DeLeon, seperti dikutip Guardian dan Sciencedaily, Senin, 23 September 2013. Perubahan kualitas nyanyian dua populasi burung itu juga sekaligus menjadi indikator efek beracun PCB terhadap lingkungan di sepanjang Sungai Hudson.

Andr� Dhondt, direktur Bird Population Studies di Laboratorium Ornithologi Universitas Cornell, menambahkan dampak PCB terhadap organisme terbilang sangat rumit. Penelitian ini tidak melihat pengaruh PCB jenis tertentu terhadap perubahan nyanyian burung, tetapi hanya mengukur tingkat pencemaran PCB secara keseluruhan. "Tapi penelitian ini mengkonfirmasi pengaruh polutan terhadap komunitas burung," kata dia. Tim mendalami penelitian untuk mengisolasi jenis PCB yang bisa mempengaruhi nyanyian burung.

Spesialis ekosistem muara Hudson dari New York Sea Grant, Nordica Holochuck, mengatakan penelitian ini sangat menarik bagi para pemangku kepentingan di lembah Hudson. "Limbah PCB yang tidak mematikan pun ternyata berdampak terhadap organisme," ujarnya.

DeLeon mengatakan, para ilmuwan harus selalu memperhitungkan keberadaan kontaminan setiap meneliti organisme yang hidup di lingkungan yang tercemar. Sebab, kontaminan alias polutan selalu bertahan lama dan meluas di lingkungan. "Kita harus mengetahui bagaimana perubahan lingkungan mempengaruhi organisme," ujarnya. Penelitian berjudul The Effect of Polychlorinated Biphenyls on the Song of Two Passerine Species ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.

Sumber : tempo.co

>> Di Negara Kita Indonesia ada yang perduli seperti ini gk yaa..?

Spesies Burung Kuno Kembali Di Temukan

spesies terbaru burung penyanyi rock wren dari selandia baru
Selandia Baru, WELLINGTON, Salah satu spesies burung penyanyi yang paling khas diduga telah kembali dari ambang kepunahan berkat proyek relokasi yang menetapkan habitat baru di satu pulau yang nyaris bebas dari pemangsa, kata Departemen Pelestarian Alam Selandia Baru (DOC), Senin (23/9).

Satu tim DOC telah merelokasi 41 burung kecil Alpine Rock Wren, yang juga dikenal sebagai tuke di Maori, dari sekitar Fiordland di barat-daya jauh negeri tersebut di South Island ke Secretary Island selama 2008 sampai 2011. Jumlah hewan itu jadi 66 pada April, demikian isi satu pernyataan DOC.

"Keamanan yang meningkat di pulau tersebut, tempat predator tidak terlalu menjadi ancaman, memberi jaminan bagi burung itu dari kepunahan di daratan utama," kata penjaga hutan DOC Megan Willans di dalam pernyataan tersebut, seperti dilaporkan Xinhua.

Dari ke-66 burung di pulau itu, tempat populasi predator, cerpelai, dikendalikan secara ketat, 63 telah menetas dan besar di sana. Itu menunjukkan burung tersebut telah cukup mapan untuk berkembang-biak.

Rock wren adalah satu-satunya burung alpine sesungguhnya di Selandia Baru dan salah satu spesies burung paling kuno di dunia. Burung tersebut berpangkal dari spesies yang ada lebih dari 80 juta tahun lalu dan memiliki kesamaan struktur sangat dekat dengan setiap kelompok lain burung di dunia.

Di antara ketujuh spesies wren yang hidup di Selandia Baru ketika manusia tiba, rock wren dan rifleman adalah dua speseis yang mampu bertahan hidup sampai saat ini. Penyebaran burung itu di seluruh habitat aslinya di bagian barat South Island kini terpenggal-penggal, dan kemunculannya baru-baru ini menunjukkan sebanyak 20 persen hewan lokal yang dikenal tak pernah menampakkan diri dalam 20 tahun belakangan.

Rock wren rentan terhadap pemangsa cerpelai dan tikus. Kedua spesies itu memangsa telur dan anak rock wren di sarang, dan cerpelai juga memangsa rock wren dewasa di sarang mereka. Alpine rock wren adalah salah satu dari banyak spesies asli Selandia Baru yang dipercaya para ahli dapat punah dalam waktu 50 tahun jika tak ada langkah untuk menyelamatkan mereka.

Sumber : republika

Kalau mau dengar suara ocehannya, mungkin bisa jadi mirip seperti ini : 

Burung Madu Ekor Merah Aethopyga temminckii / Temminck

Burung Madu Ekor Merah ( Aethopyga temminckii / Temminck )
Burung Madu Ekor Merah ini yang dalam bahasa latinnya (Aethopyga temminckii / Temminck) adalah salah satu dari spesies keluarga Nectariniidae genus Aethopyga.

Burung ini dapat di temukan di hutan terbuka seperti di perbukitan, gunung dan hutan - hutan tropis dan sub tropis atau dataran rendah yang lembab dengan ketinggian 1800 m,  dan penyebarannya terdapat di pulau Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan di sebelah selatan barat Thailand.

Ia dinamai bangsawan Belanda dan zoologi Coenraad Temminck Yakub, dan telah dianggap conspecific dengan Javan Sunbird, Aethopyga mystacalis.

Burung-madu ekor-merah, Aethopyga Temminck memiliki ukuran tubuh 10 cm untuk jenis betinanya, sedangkan jantan memiliki ukuran tubuh dengan panjang 12.5 cm hingga 13 cm.

Ciri - ciri Burung yang Betina seperti, ukurannya agak kecil, di bagian atas berwarna coklat zaitun, kepalanya berwarna abu-abu, tubuh bagian bawah berwarna zaitun kekuningan, iris coklat, warna paruhnya hitam, kaki juga hitam.

Ciri - ciri Burung yang Jantan seperti, Warna merah tua. Tunggir kuning. Ekor merah padam. Alis, sisi mahkota, tengkuk, dan penutup ekor bawah ungu metalik. Tubuh bagian bawah putih keabu-abuan.

Jumat, 02 Agustus 2013

Burung Kolibri Sepah Raja

warna cantik burung madu sepah raja
Burung Kolibri Sepah Raja ini memiliki nama latinnya Aethopyga siparaja, burung madu sepah raja memang memiliki warna bulu yang cantik dan bagus, dan  burung ini sering kali terlihat menyendiri dan berada di pohon dadap atau pohon yang berbunga.

Burung ini membuat sarang berbentuk kantung, menggantung dekat permukaan tanah, pada tepi hutan atau belukar sekunder. Telur berwarna merah jambu, berbintik, jumlah 2 butir. Berbiak sepanjang tahun.

Burung-madu sepah-raja memiliki tubuh berukuran sedang (13 cm).

Burung jantan: Warna merah terang. Dahi dan ekor pendek ungu. Perut lebih abu-abu gelap.

Burung betina: Hijau tua zaitun tua buram. Tanpa sapuan merah pada sayap atau ekor. Iris gelap, paruh kehitaman, kaki kebiruan. Hidup sendirian atau berpasangan. Mengunjungi semak atau pohon yang berbunga.

Selasa, 30 Juli 2013

Burung Madu - Kolibri Kelapa

burung madu kelapa
Burung Madu Kelapa atau Kolibri Kelapa nama latinnya adalah Anthreptes malacensis dan lebih dikenal sebagai burung yang betah menetap di suatu tempat yang dia suka, seperti di pekarangan terbuka, di semak-semak pantai serta di perkebunan kelapa.

Sifat burung ini teritorial dan sangat agresif sehingga dia sering mengusir burung madu lainnya jika menemukan sumber makanan yang disukainya.

Makanan khasnya adalah nektar bunga (  Nektar merupakan sekresi kelenjar tanaman yang mengandung gula ) yang berbentuk seperti terompet yang terdapat pada bunga kembang sepatu, pisang dan benalu, lain daripada itu kolibri kelapa juga memakan ulat, serangga dan buah-buahan yang teksturnya sangat lembut.

Burung jantan: Mahkota dan punggung hijau bersinar. Tunggir, penutup sayap, ekor, setrip kumis ungu bersinar. Pipi, dagu, tenggorokan coklat tua buram. Tubuh bagian bawah kuning.

Burung betina: Tubuh bagian atas hijau zaitun. Tubuh bagian bawah kuning muda. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam abu-abu.

Senin, 29 Juli 2013

Burung Kolibri Tasik - Leptocoma Sperata

Leptocoma Sperata
Jenis burung ini mempunyai nama latinnya yaitu Leptocoma Sperata Sinonim: Nectarinia sperata, dan kolibri tasik bisa di bilang burung madu pengantin ini lebih menyukai di daerah pinggiran hutan tropis yang sejuk dan senang berada di tempat terbuka, dan sering terlihat sendirian dan juga berpasangan.

Makanan burung ini di habitatnya adalah serangga, buah-buahan, biji-bijian yang kecil dan laba-laba.

Sifatnya dalam berkembang biak kolibri tasik ini dapat menetaskan 2 telur, dan telurnya berwarna coklat, dan biasanya dia bertelur pada sarangnya yang berbentuk kantung yang menggantung, dan bahan dalam membuat sarangnyapun terbuat dari serat dan akar-akar yang diikat pada sarang laba-laba.

Jantan: Tubuh bagian atas kebiruan tua mengkilap, topi hijau mengkilap, tenggorokan ungu mengkilap, dada merah buram.
Betina: Tubuh bagian atas zaitun. Tubuh bagian bawah kuning.

Penyebarannya meliputi India timur laut, Asia tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, Sumatera, Kalimantan, Jawa, (Nusa Tenggara, Sulawesi).

Selasa, 11 Juni 2013

Kacamata Sangihe White-eye Zosterops Nehrkorn

Sangihe White-eye Zosterops nehrkorn terancam punah
Burung Kacamata sangihe atau (Zosterops nehrkorni) adalah salah satu dari spesies burung keluarga kacamata.

Kacamata sangihe in merupakan hewan endemik dari Kepulauan Sangihe, Indonesia dan merupakan salah satu dari sekitar beberapa jenis burung kacamata ( pleci ) yang terdapat di Indonesia.

Burung endemik pulau Sangihe ini tergolong jenis burung langka di Indonesia, karena keberadaan burung kacamata sangihe ini terancam punah yang oleh IUCN Redlist dan birdlife dimasukkan dalam status konservasi kritis ( Critically Endangered ), diperkirakan burung endemik Sangihe ini jumlahnya kurang dari 50 ekor burung dewasa.

Dulunya burung ini dianggap sebagai bagian dari spesies Zosterops atrifrons (Kacamata dahi-hitam), namun kemudian spesies kacamata dahi-hitam ini dibedakan menjadi tiga spesies yakni Zosterops atrifrons, Zosterops stalkeri (Kacamata seram), dan Zosterops nehrkorni (Kacamata sangihe).

Pembenaran
Spesies ini memenuhi syarat sebagai sangat terancam punah karena tampaknya untuk bertahan hidup dalam jumlah kecil hanya pada satu tempat, di mana habitatnya terus dihancurkan dan rusak, sehingga rentang keseluruhan dan populasi cenderung menurun.

Catatan Taksonomi
Zosterops atrifrons (Sibley dan Monroe 1990, 1993) telah dibagi menjadi Z. atrifrons, Z. nehrkorni dan Z. stalkeri berikut Rasmussen et al. (2000b).

Identifikasi
12 cm. Kecil, arboreal, warbler-seperti burung. Kaya upperparts zaitun hijau dengan mencolok pantat kuning-hijau dan gelap ekor hijau-hitam. Hitam dahi, luas putih mata cincin. Dagu kuning cerah, tenggorokan dan undertail-bulu, sisa hamster seputih mutiara dengan sisi-sisi abu-abu. RUU oranye pucat dan kaki. Suara Kontak panggilan tampaknya tipis dan bernada tinggi daripada Z. atrifrons. spp serupa. yang terkait Black-fronted Z. White-eye atrifrons sedikit lebih kecil, kusam dan memiliki bagian telanjang gelap.

Distribusi dan Populasi
Spesies ini dibatasi untuk Sangihe, Indonesia, dimana sampai tahun 1996 itu dikenal hanya dari spesimen sejarah tunggal dan dengan demikian sangat mungkin sudah langka pada abad ke-19.

Hal itu terlihat dua kali pada tahun 1996 dan suara-tercatat pernah keluar dari penghitungan titik 148 pada tahun 1999 (Riley 2002) dari satu lokasi (Gunung Sahendaruman dan berdekatan Sahengbalira).

Hal ini dianggap sebagai sangat langka dan jarang ditemui di sisa 8 km 2 dari habitat yang sesuai. Sementara belum ada perkiraan populasi, kemungkinan bahwa kurang dari 50 individu dewasa bertahan hidup.

Populasi pembenaran
Populasi diperkirakan jumlahnya kurang dari 50 individu dan individu dewasa. Perkiraan ini berasal dari analisis catatan terbaru dan wilayah habitat yang tersisa (BirdLife International 2001).

Trend pembenaran
Hilangnya hutan dan degradasi terus menjadi ancaman di pulau Sangihe dan sebagai hasil spesies ini diduga berada di penurunan, meskipun tingkat kemungkinan penurunan belum diperkirakan.

Ekologi
Ini sering pergi pertengahan lantai ke kanopi atas hutan Ridgetop broadleaved primer, sering dengan kepadatan tinggi Pandanus sp., Di mana ia gleans serangga daun dan mungkin juga hijauan pada buah. Tampaknya harus benar-benar terbatas pada ketinggian antara 750 m dan 1.000 m.

Ancaman
Sebenarnya seluruh pulau Sangihe telah digunduli dan dikonversi menjadi lahan pertanian. Populasi sangat kecil spesies ini di wilayah habitat yang tersisa menunjukkan bahwa hal itu dibatasi oleh beberapa spesialisasi yang tidak dikenal atau ancaman, berpotensi persyaratan untuk rentang besar di mana untuk mencari buah, atau mungkin penghancuran tikus diperkenalkan Rattus spp.

Apapun alasannya, indikasi yang jelas adalah bahwa hal itu sangat rentan terhadap hilangnya habitat terus di pinggiran hutan yang lebih rendah. Inisiatif pemerintah untuk menanam jenis pohon eksotis, awalnya di dataran rendah, kini dikabarkan berlangsung di 700-900 m, lebih mengancam sisa area kecil hutan asli (Sykes 2009) .

Tindakan konservasi yang dilakukan
Itu Gunung Sahendaruman "hutan lindung" nominal menghemat beberapa habitat yang tersisa, meskipun beberapa langkah telah diambil untuk memastikan kemanjurannya.

Sejak tahun 1995, "Aksi Sampiri" Proyek telah bekerja untuk konservasi keanekaragaman hayati di Sangihe Talaud dan, melakukan penelitian lapangan, program kesadaran konservasi (termasuk desa dan sekolah pertemuan, pembagian selebaran dll), dan mengembangkan ide-ide untuk penggunaan lahan di masa depan melalui perjanjian antara pihak yang berkepentingan.

Akibatnya, rencana sedang berlangsung untuk mereklasifikasi yang ada 4 km 2 dari "hutan lindung" di Gunung Sahengbalira sebagai suaka margasatwa (dengan daerah inti sebagai cagar alam yang ketat), meskipun proses ini mungkin memakan waktu 2-3 tahun.

Selanjutnya, Wildlife Conservation Society mulai empat tahun kerja proyek Sangihe pada tahun 2007, yang akan memberikan kesempatan untuk melindungi habitat yang tersisa dan dasar untuk bekerja lebih lanjut.

Wildlife Conservation Society juga bekerja di pulau sejak tahun 2007 berusaha untuk mempromosikan penggunaan lahan simpatik dan pengembangan oleh desa-desa sekitar Gunung Sahengbalira (N. Brickle in litt. 2010) .

Tindakan konservasi yang diusulkan
Melakukan survei lebih lanjut untuk spesies di patch hutan yang tersisa di pulau (misalnya Gunung Awu). Memastikan perlindungan yang efektif dari habitat di Gunung Sahendaruman.

Mendukung usulan untuk gazetting cepat sisa hutan di Gunung Sahengbalira sebagai cagar alam yang ketat. Lanjutkan program pendidikan konservasi. Mendorong staf kehutanan untuk membangun kehadiran permanen di pulau itu.
Sumber : birdlife

Rabu, 22 Mei 2013

Si Bolt Burung Dara Merpati Balap Termahal Di Dunia

bolt burung termahal di dunia
Si Bolt Burung Dara Merpati Balap Termahal Di Dunia, baru - baru ini sempat membuat dunia tercengang dengan harga lelang yang menakjubkan.

Pebisnis kaya asal China ini membeli seekor burung merpati balap si BOLT senilai US$ 407.000 ( Rp 3,8 miliar ), burung dara ini terjual dalam lelang yang digelar rumah lelang Pipa - Belgia, bahkan CEO Pipa, Nikolaas Gyselbrecht, yang dikutip oleh News.com, Rabu (22/5/2013), mengatakan, " Saya tercengang melihat dan mendengar harganya ".

Bolt adalah burung merpati balap yang dibesarkan di Belgia dan saat ini berumur satu tahun, sedangkan nama Bolt itu sendiri diambil dari nama pelari tercepat di dunia Usain Bolt asal Jamaica, dan sebelumnya Burung ini sempat memecah rekor di angka  250.000 euro ( Rp 3 miliar ) pada tahun 2012.

Merpati itu dipelihara oleh penggemar burung dara yang sangat dikenal di Belgia, Leo Heremans, Ia menjual seluruh koleksi merpatinya dalam lelang dan menghasilkan uang sekitar US$5 juta, dan sembilan dari 10 merpati paling mahal dalam lelang kali ini dibeli oleh penggemar dari Cina atau Taiwan.

Dalam lelang tersebut juga terjual 530 burung yang dikembangbiakkan oleh peternak burung terkenal dunia asal Belgia, Leo Heremans, dengan total raupan dana sebanyak 4,3 juta euro ( Rp 52 miliar ), dan Nilai transaksi ini juga memecahkan rekor transaksi tahun lalu.

Tempat lelang burung ini dikenal sering dikunjungi para pembeli dari Cina dan Taiwan untuk memburu burung-burung balap.

"Salah satu alasan lelang ini tidak terpengaruh oleh krisis ekonomi karena pembelinya tersebar dari seluruh dunia," kata Gyselbrecht.

"Lebih dari 20 negara ikut menawar pekan lalu. Jadi jika ada krisis di satu negara, di negara lainnya belum tentu," tambahnya.

Lelang ini melahirkan sebuah kombinasi baru di dunia balap burung, yaitu merpati keturunan Belgia dan kekayaan para orang China. Dua tahun lalu, pertama kali rekor merpati balap termahal muncul dengan nilai 156.000 euro.

Burung termahal pada waktu itu dari jenis Blue Prince keturunan Belgia yang dibeli oleh orang China. Saat ini, harga burung tersebut sudah naik dua kali lipat.

Olahraga balap burung merpati sangat terkenal di Belgia, dimulai sejak Perang Dunia II berakhir. Burung-burung yang sebelumnya bertugas mengirimkan informasi saat perang banyak yang pensiun.

Burung-burung ini akhirnya jadi atlet olahraga balap burung. Sejak saat itu, Federasi Balap Burung Belgia sudah punya lebih dari 250.000 anggota. Sementara di China, anggota perkumpulan seperti ini sudah mencapai 300.000 orang.

Meski Belgia kalah jauh, harus dilihat juga total populasinya yang hanya 10,5 juta jiwa, sementara China 1,35 miliar. Secara persentase, Belgia lebih unggul daripada China untuk urusan penggemar burung.

Dari generasi ke generasi, cara beternak burung sudah diturunkan dengan baik di keluarga-keluarga Belgia. Garis keturunan burung menjadi faktor yang penting dalam beternak dan menghasilkan bibit merpati balap yang berkualitas.

Seorang ahli merpati balap menjelaskan harga burung mahal karena merpati balap seperti karya seni, semakin terkenal semakin bernilai.

Selasa, 16 April 2013

BKSDA Kaltim Menyita Burung Paruh Bengkok

BKSDA Kaltim Menyita Burung Paruh Bengkok dari kios toko penjual burung di Kota Balikpapan, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Kalimantan Timur ini telah menyita tujuh burung jenis paruh bengkok.

Burung-burung itu diantaranya seekor Trichoglossus ornatus atau biasa dikenal kasturi Sulawesi atau perkici dora. Statusnya apendiks 1 atau dilindungi.

Enam lainnya berstatus apendiks 2, yakni:
  • Eos cyanogenia atau nuri sayap hitam (2 ekor), 
  • Pseudeos fustaca atau nuri kelam (1 ekor) , 
  • Lorrius lory atau kasturi kepala hitam (1 ekor), dan 
  • Lorrius garrulus atau kasturi ternate (2 ekor) .

Satwa ini disita petugas dari tiga kios penjual burung yang dimiliki Muji, Darmuji, dan Budi, di daerah Batu Ampar, Balikpapan Utara, Selasa (9/4) sore. Menurut Danang Anggoro, Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah III Kaltim di Balikpapan, Rabu (10/4) sore , para penjual itu tidak tahu bahwa telah memperdagangkan satwa dilindungi.

Satwa yang termasuk apendiks 2 memang bisa diperjualbelikan namun dengan syarat ketat, dan itu tidak bisa ditunjukkan para penjual. 

Sumber : sain.kompas

Minggu, 31 Maret 2013

Burung Mantenan Atau Sepah Curi Perhatian

Burung Mantenan atau sepah mencuri perhatian
Burung Mantenan atau Sepah Curi Perhatian bagi penikmat suara dan burung berkicau di Indonesia, bagaimana tidak semua berbagai satwa burung di belahan Nusantara ini kian gencar di Eksploitasi dan tak ada hentinya.

Hingga pada suatu hari tertuju pada salah satu burung ini yaitu Burung Sepah atau burung mantenan ( Pericrocotus ), burung ini memang kerap di jadikan sebagai masteran bagi burung lainnya, atau hanya sebagai klangenan di rumah sendiri.

Sedangkan burung mantenan ini ada beberapa macam menurut habitat dan daerah asalnya, dan sudah tentu dari warna dan berbagai ukurannya pun berbeda, berikut ini, beberapa burung Mantenan dari beberapa pulau di Indonesia :

1. Burung SEPAH TULIN ( Pericrocotus igneus )

Inggris : Fierv Minivet;
Melayu: Burung Mas Tulin 

Deskripsi:  Burung sepah berukuran kecil (15 cm), berwarna merah padam dan hitam. Jantan merah terang dengan kepala, punggung, sayap, dan tengah ekor hitam mengkilap serta sapuan jingga pada perut dan sisi ekor. Pada betina, kepala dan punggung abu-abu, muka dan tubuh bagian bawah kuning, berubah menjadi jingga pada penutup bawah ekor dan tunggir. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam. 

Penyebaran Global :
alawan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. 

Penyebaran lokal dan status:
Penetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya) dan Kalimantan. Ditemukan di hutan mangrove dan hutan-hutan sampai ketinggian 200 m di Sumatera.

Kebiasaan: Seperti burung sepah yang lain.
Catatan: Beberapa pakar burung memperlakukan burung ini sebagai ras dari Sepah kecil.

2. Burung SEPAH DAGU-KELABU ( Pericrocotus solaris )

burung sepah atau mantenan
Inggris: Grey-chinned Minivet;
Melayu: Burung Mas Dagu Abu-abu 

Deskripsi: Burung sepah berukuran sedang (17 cm), berwarna merah atau kuning. Jantan berwarna merah, perbedaannya dengan burung sepah lain yaitu tenggorokan dan penutup telinga yang abu-abu gelap suram. Betina berwarna kuning, ciri utamanya yaitu tidak ada warna kuning pada dahi, penutup telinga, dan tenggorokan. Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki hitam. 

Penyebaran global:
Himalaya, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. 

Penyebaran lokal dan status:
Penghuni tetap yang umum di pegunungan Sumatera dan Kalimantan bagian utara (dari G. Kinabalu ke selatan sampai Liang Kubung dan Penrissen), di hutan-hutan pada ketinggian antara 1.200-2.000 m.

Kebiasaan: Seperti burung sepah yang lain.

3. Burung SEPAH HUTAN ( Pericrocotus ?ammeus )

burung mantenan hutan
Inggris: Scarlet Minivet.
Melayu: Burung Mas Belukar 

Deskripsi: Burung sepah berukuran besar (19 cm), beraneka warna. Jantan berwarna hitam biru dengan dada dan perut merah, begitu juga tungging, sisi terluar bulu ekor, dan dua bercak pada sayap.
Betina berwarna lebih abu-abu pada punggung. Warna merah pada jantan diganti dengan warna kuning pada betina, yang melebar sampai tenggorokan, dagu, penutup telinga, dan dahi. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam. 

Penyebaran global:
India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, dan Lombok.

Penyebaran lokal dan status: Penghuni tetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya), Kalimantan (distribusi terpencar tetapi tercatat di semua daerah), jawa, dan Bali. Secara lokal umum terdapat di dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.500 m (di Jawa lebih tinggi lagi).

Kebiasaan: Lebih menyukai hutan primer, berlompatan di antara puncak pohon berdaun halus, berpasangan atau dalam kelompok.

4. Burung SEPAH GUNUNG ( Pericrocotus miniatus )

burung sepah gunung
Inggris: Sunda Minivet
Deskripsi: Burung sepah berukuran besar (19 cm), berwarna merah dan hitam dengan ekor panjang. Ciri-ciri betina adalah kombinasi kepala hitam, ekor sangat panjang, dan tidak ada warna merah pada bulu sektmder. Betina cukup unik dengan warna bulu hitam dan merah seperti jantan, warna merah meliputi tenggorokan, dagu, dan dahi, serta mantel yang kemerahan. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

Penyebaran global:
Endemik di Sumatera dan jawa. 

Penyebaran lokal dan status: Pegunungan di Sumatera (Leuser dan sepanjang Bukit Barisan sampai Dempu) dan jawa. Umum terdapat di hutan pegunungan pada ketinggian 1.200-2.400 m. Di Bali tidak tercatat. Kebiasaan: Hidup dalam kelompok besar sampai berjumlah 30 ekor. Sering mengunjungi puncak-puncak pohon di dalam serta di dekat hutan primer dan perkebunan pinus, kadang-kadang mengunjungi lahan pertanian.

5. Burung SEPAH KECIL ( Pericrocotus cinnamomeus )

burung mantenan kecil
Inggris: Small Minivet
Deskripsi: Berukuran kecil (15 cm), berwarna abu-abu, merah, dan hitam. Perbedaannya dengan burung sepah lain adalah kepala dan mantel jantan abu-abu serta tubuh bagian bawah betina keputih-putihan dan lebih buram. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam. 

Penyebaran global:
India, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), Kalimantan,jawa, dan Bali.

Penyebaran lokal dan status: Status di Kalimantan tidak diketahui. Pada akhir abad yang lalu, seekor dikoleksi di Kalimantan selatan, mungkin merupakan pengembara dari Jawa. Penghuni tetap di Jawa dan Bali, tersebar luas dan cukup umum terdapat di dataran rendah. Di Sumatera dan Kalimantan, digantikan keberadaannya oleh Sepah tulin.

Kebiasaan: Lebih menyukai hutan terbuka, hutan mangrove, tanah pertanian, dan pedesaan. Terbang dalam kelompok kecil yang aktif dan ribut, mencari makan di puncak pohon-pohon yang tinggi.

6. Burung SEPAH PADANG ( Pericrocotus divaricatus )

burung sepah mantenan padang
Inggris: Ashy Minivet.
Melayu: Burung Mas Padang
Deskripsi: Burung sepah berukuran besar (20 cm), berwarna hitam, abu-abu, dan putih khas. Perbedaamaya dengan burung kapasan yaitu ukuran lebih besar dan tidak ada garis sayap, dengan Bentet-kedasi yaitu tubuh bagian bawah yang putih dan tunggir abu-abu.

Jantan memiliki topi, setrip mata, dan bulu terbang hitam, serta bagian atas abu-abu dan bagian bawah putih. Betina lebih pucat dan lebih abu-abu.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

Penyebaran global:
Asia timur laut dan Cina timur. Pada musim dingin, bermigrasi ke selatan sampai Asia tenggara, Filipina, dan Sunda Besar.

Penyebaran lokal dan status: Tercatat di Sumatera dan Kalimantan bagian utara. Pengunjung tidak tetap di dataran rendah pesisir, jarang ditemukan pada ketinggian lebih dari 900 m.

Kebiasaan: Memburu serangga pada tajuk pohon. Sewaktu terbang, kurang terlihat mencolok dibandingkan dengan burung sepah yang berwarna terang. Membentuk kelompok sampai 15 ekor.

Ini adalah salah satu bentuk dari suara burung Mantenan atau Sepah, Simak saja

Selasa, 12 Maret 2013

Paradisaea Minor

Paradisaea minor burung cenderawasih kuning kecil
Paradisaea Minor itu adalah nama ilmiah untuk Burung Cenderawasih Kuning Kecil, kalau menilik daerah asal burung ini sepertinya memang Papua Nugini lah tempatnya, karena didalam hutan tersebut, papua merupakan daerah habitat berbagai jenis burung cantik Cenderawasih, khususnya Cenderawasih Kuning kecil ini.

Cendrawasih kuning-kecil - Paradisaea minor adalah sejenis burung pengicau atau burung hias yang berukuran sedang, dengan panjang sekitar 32cm, dari genus Paradisaea. 

Burung ini berwarna kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan dan mempunyai iris mata berwarna kuning.

Burung Cenderawasih kuning kecil yang jantan dan dewasa dia memiliki bulu di sekitar leher berwarna hijau zamrud mengkilap, dan pada bagian sisi perut terdapat bulu-bulu hiasan yang panjang berwarna dasar kuning dan putih pada bagian luarnya.

Di ekor burung tersebut terdapat pula dua buah tali ekor berwarna hitam, dan khusus untuk Burung betina dia mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dari si jantan, serta jika yang betina memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan.

Daerah berkembangbiaknya burung Cendrawasih kuning-kecil tersebar di hutan Irian Jaya dan Papua Nugini.

Dan Burung ini juga kerap kali ditemukan di pulau Misool, provinsi Irian Jaya Barat dan di pulau Yapen, provinsi Papua.

Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya, Cenderawasih Kuning-kecil dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.

Burung Cendrawasih kuning-kecil - Paradisaea Minor adalah termasuk burung poligami spesies, yaitu jika masanya untuk kawin si Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian indah yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. 

Setelah kopulasi atau kawin burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain, dan Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri.

Pakan burung Cendrawasih Kuning-kecil terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.

artikel : wikipedia

Rabu, 20 Februari 2013

Berbagi Informasi Tentang Burung

Burung adalah anggota  bertulang belakang
Burung adalah kelompok dari anggota bertulang belakang atau hewan vertebrata, dia memiliki sayap dan bulu, dan jenis-jenis burung pun sangat banyak dan sangat beragam bentuk dan variasinya.

Begitu sangat banyaknya jenis burung dan variasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang, di perkirakan terdapat sekitar 8.800 � 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia, dan berbagai jenis burung tersebut secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.

Tahukah anda bahwa burung yang kita pelihara selama ini kebanyakan burung-burung ini harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari berat badan mereka setiap hari.

Berbagi informasi tentang burung, apakah anda sadari bahwa Burung telah banyak memberikan manfaat yang luar biasa dalam kehidupan kita manusia, karena dari beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting; seperti dari daging maupun telurnya.

PENYEBARANNYA ATAU DISTRIBUSINYA

Burung hidup dan berkembangbiak pada sebagian besar habitat darat dan pada tujuh benua, hingga mencapai koloni ekstrim mereka pada koloni perkembangbiakan Petrel Salju hingga pada ketinggian 440 kilometer (270 mil) di pedalaman Antartika.Diversitas tertinggi burung terdapat di wilayah tropis.

Ini juga sudah dipikirkan sebelumnya bahwa keragaman tertinggi burung adalah hasil dari tingkat spesiasi di daerah tropis, bagaimanapun studi terbaru menemukan spesiasi tingkat tertinggi di lintang tinggi yang diimbangi dengan tingkat kepunahan lebih besar daripada di daerah tropis.

Beberapa familia burung telah beradaptasi terhadap kehidupan baik di lautan dunia dan pada diri mereka, dengan beberapa spesies burung laut datang ke darat hanya untuk berkembangbiak dan beberapa penguin telah tercatat menyelam hingga kedalaman 300 m (980 kaki).

Banyak spesies burung yang telah membangun populasi perkembangbiakan di wilayah mereka yang diintroduksi oleh manusia, beberapa introduksi memang disengaja, contohnya Puyuh Biasa, diintroduksi ke seluruh dunia sebagai burung buruan, yang lain karena ketidaksengajaan, seperti pembentukan populasi Parkit Pendeta liar di beberapa kota di Amerika Utara setelah pelarian mereka dari penangkaran, beberapa spesies, termasuk Kuntul Kerbau, Karakara Kepala-kuning dan Kakatua Galah memiliki telah menyebar secara alami melampaui rentang asli mereka sebagai praktek agrikultural yang membuat habitat baru mereka yang sesuai.

Sebagian besar burung menempati berbagai lokasi dalam ekologi, sementara beberapa burung umum yang lain menempati tempat yang sangat khusus di habitatnya atau berdasarkan dimana letak jenis makanannya berada. 

Bahkan di dalam sebuah habitat tunggal, seperti hutan, area ini bisa ditempati oleh berbagai jenis burung yang bervariasi, dengan beberapa spesies hidup dalam hutan kanopi, beberapa di bawah kanopi itu sendiri, serta beberapa yang lainnya dalam dalam hutan itu sendiri. 

Burung yang hidup di sekitar perairan umumnya mencari makanan dengan memancing, memakan tanaman, dan membajak makanan hewan lain, burung pemangsa mengkhususkan diri pada berburu hewan atau burung lain.
Indonesia menjadi pemilik dari 1.594 jenis spesies burung dan menjadi negara ke lima terbesar dunia dari 10.000 jenis satwa itu yang kini berkembang biak, hanya saja populasi yang banyak itu kini terancam punah akibat rusaknya habitat mereka yang menjadi tempat berkembang biak dan mencari makanan dan kini lima puluh persen jenis burung di dunia terancam punah karena habitatnya terusik kegiatan manusia.

Burung-burung jenis merpati hutan (Columba sp.), uncal (Macropygia sp.), delimukan (Chalcopaps sp. dan Gallicolumba sp. ), pergam (Ducula sp.), dan walik (Ptilinopus sp.) adalah merupakan keluarga merpati yang memiliki ketergantungan sangat tinggi dengan habitat hutan.


Rabu, 13 Februari 2013

Benarkah Permen Cinta Tak Mengandung Viagra

Benarkah Permen Karet Cinta Tidak Mengandung Viagra
Lagi maraknya dengan Permen Karet Cinta, para orang tua pun kian was-was, lalu benarkah PKC ini benar-benar berbahaya dan apakah memang mengandung zat-zat peningkat Libido.

Apa zat dalam permen karet perangsang libido wanita, masih jadi pertanyaan besar.

Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, sudah membantu Surya (Tribunnnews.com Network), untuk mencari tahu apa isi kandungan permen ini.

Namun, hasil uji ilmiah yang dilakukan tetap tidak bisa mengetahui satu per satu kandungan permen.

�Kalau mau tahu isi kandungan zat-nya apa saja, perlu waktu yang sangat lama. Karena, kami meneliti permen ini berangkat dari nol, artinya tidak tahu sama sekali apa isi kandungannya,� ujar Drs Herra Studiawan Apt MS, pemeriksa permen ini, beberapa waktu lalu.

Produsen permen yang dijuluki permen cinta, merahasiakan bahan apa saja yang mereka pakai. Setidaknya, dalam kemasan permen, tidak disebutkan satupun kandungan permen, kecuali tertulis kata vigor-x, atau bahasa lain dari viagra.

Hanya, Herra bisa memastikan, permen pembangkit libido wanita, tidak mengandung viagra seperti apa yang tulis dalam kemasan. Artinya, produsen permen ini berbohong.

Herra menerangkan, dalam uji laboratorium bermetode kromatografi lapis tipis densitometri, permen ini tidak menghasilkan noda berwarna sama dengan zat pembanding Sidenafil Sitrat, Vardenafil HCl, maupun Tadalafil, yang merupakan zat utama viagra.

�Satu yang pasti, permen ini tidak mengandung viagra. Dalam uji lab tidak ditemukan adanya zat maupun turunan viagra di dalamnya. Mungkin permen ini bisa merangsang libido perempuan, seperti yang diklaim penjualnya, tapi yang jelas tidak mengandung viagra,� tambah Herra. (*)

Sumber : Yahoo.com

Selasa, 12 Februari 2013

Tips Jitu Merawat Burung Menjadi Juara

Rutinitas adalaah kuncu utama merawat burung
Banyak para hobi burung yang menanyakan bagaimana cara merawat burung dengan baik, disini terlalu banyak di definisikan merawat burung, karena jenis burung itu sendiri banyak jenis dan karakter yang berbeda beda satu dengan yang lain.

Disini saya hanya menjabarkan bahwa dalam memelihara burung sebenarnya adalah secara umum yaitu cukup beri makan, minum extrafooding, mandi dan jemur.

Sampai di sini sajakah pola rawatan burung, tentu saja tidak, karena banyak trik-trik khusus dalam merawat beberapa jenis burung berkicau, akan tetapi pada dasarnya untuk kita sebagai sekedar memelihara burung ya itu tadi, cukup, beri makan, minum, ef, mandi dan jemur selebihnya dari itu adalah merupakan pola rawatan untuk para penggemar burung yang memang di kondisikan untuk berlomba di lapangan.

Janganlah kita dibuat pusing oleh hewan peliharaan kita khususnya burung kicau ini, karena pada intinya ini hanya sekedar hobi penghilang stres dan penat karena kita seharian bekerja di luar, atau kita hanya mencari kesibukkan dirumah jika kita mempunyai waktu luang.

Tapi lepas dari itu semua pastinya kita mempunyai harapan terhadap burung-burung yang kita pelihara kelak jika berhasil membuat burung menjadi bagus akan menghasilkan uang nantinya.

Merawat burung adalah mempunyai seni tersendiri bagi sipemilik burung, bagaimana tidak mempunyai nilai seni, disini kita pastinya bangun pagi untuk mengeluarkan beberapa burung dari dalam rumah, mungkin itu pada waktu subuh ataupun pagi harinya, dengan harapan nantinya pastinya begitu di gantang diluar pasti akan bunyi seiring menyambut datangnya pagi.

Setelah itu, seni dalam memandikan burung satu persatu, baik itu ada yang di mandikan di tempat pemandian ataupun dengan menggunakan spray untuk kemudian membersihkan kotoran-kotoran burung dalam sangkar serta merta memberikan tambahan pakan ataupun mengganti dengan air yang baru, sungguh menjadikan suatu kesibukkan rutinitas setiap hari, tapi memang asyik kita melakoninya tanpa beban.

Hobi memelihara burung sudah barang tentu kita mesti rajin merawatnya, karena burung jika tidak dirawat secara apik burung bisa ngadat bunyi, apalagi jika kita membeli burung yang sudah mapan atau sudah jadi rubah pola rawat, akan merubah juga performa burungnya, jadi perlu di perhatikan sebelum membelinya.

Untuk para pemula yang baru suka sama burung, saya sarankan untuk merawat burung coba dari hal yang mudah dahulu, yaitu belilah burung yang masih bahan tapi mempunyai prospek gemilang, disamping mempunyai harga murah, disini secara tidak langsung akan membentuk pola rawatan yang akan menjadi kebiasaan terhadap burung itu sendiri, karena burung akan terbiasa dengan pola rawatan yang kita punya sejak awal yang menjadikan burung merasa terbiasa dengan kita dengan demikian burung tidak merasa kaget.

Ini hanyalah sekedar berbagi pengalaman saja, karena memang memelihara lebih dari 5 burung menurut saya cukup menyita waktu juga di rumah, sampai-sampai orang rumah protes dikarena semua perhatian tertumpu pada peliharaan kita sendiri, tapi itulah hobi tidak dapat di cegah tapi kita harus seimbang dalam membagi waktu, mana waktu buat keluarga dan waktu khusus buat burung.

Jika anda ingin mencari beberapa tips dalam memelihara burung, anda bisa baca di bawah ini ;
Beberapa tips dan cara memelihara burung, mungkin saja dari beberapa artikel  nanti ada salah satunya yang anda cari. Salam Kicau Mania

Cerita Lucu, Burung Kea Suka Mencuri

Burung Kea Endemik Selandia Baru
Ini adalah cerita unik dan lucu, kita sering mendengar burung di curi orang, tapi ini malah sebaliknya, burung yang mencuri uang seseorang dan ini terjadi baru-baru ini ( 4/2/13 ),di Selandia Baru dan uang yang di curi adalah turis berasal dari Skotlandia.

Entah bagaimana awal ceritanya sehingga burung Kea ini bisa mengenal uang, ya tidak tangung-tanggung yang di ambilpun berupa uang dollar, sungguh unik dan luar biasa pintarnya tapi lucu juga akhir cerita ini.

Cerita ini dialami oleh seorang turis saat berlibur ke Selandia Baru, dan dia menyatakan bahwa seekor burung kea telah mencuri uang miliknya, tunai senilai lebih dari 1.000 dollar AS atau sekitar Rp 9,6 juta.

Turis itu bernama Peter Leach, berasal dari Glasgow, Skotlandia, saat itu sedang menikmati panorama State Highway 73, Arthur�s Pass, salah satu taman nasional di Selandia Baru. Ia memasuki kawasan itu menggunakan mobil campervan.



Uang itu disambar burung ketika dia turun dari mobil campervan untuk memotret pemandangan dan keindahan alam di taman nasional itu, termasuk memotret beberapa burung khas yang sedang berada di tanah. 

Karena terlalu asyik, ia tidak menyadari bahwa ada �sesuatu� di dalam campervan...Dia melihat ada burung yang aneh. Saat itu, ada sepasang turis dari Kanada yang memperingatkan dia, dan berkata, �Kami melihat burung itu mengambil sesuatu dari mobil Anda,�.

Begitu mendapat kabar itu, Leach pun langsung masuk ke campervan, dan melihat dashboard mobil sudah terbuka, dan beberapa tas kecil berantakan termasuk isi tas yang berisi uang di sambarnya dan terbang, akhirnya dia kemudian menyadari bahwa uangnya telah hilang dibawa burung.

Burung itu telah membawa kabur satu kantong berisi 1.099,41 dollar AS ( Rp.11jtan ), tampaknya burung itu melihat kantong yang diletakkan di atas dashboard. �Kini Uang saya hanya sisa 40 dollar Selandia Baru saja,� kata Leach.

Untungnya Leach mempunyai teman dekat di Normanby, Selandia Baru, yaitu Paul dan Lyn Fisher, dari kedua sobatnya itulah dia bisa meminjam uang, untuk meneruskan wisatanya kembali.

Lucunya lagi, Leach lalu mengadukan kejadian tersebut kepada polisi setempat, berharap mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransinya. 

�Polisi yang menangani kasus ini sangat serius pada beberapa pertanyaan di awal. 

Kemudian dia mengatakan, bolehkah berhenti sejenak untuk tertawa,� katanya. 

Wah, dicopet burung malah ditertawakan.... 

Jadi gimana, apakah kita harus buru burung tersebut dan kita jadikan DPB ( Daftar Pencarian Burung ), karena dia telah mencuri barang yang bukan miliknya, ada-ada saja..

Senin, 11 Februari 2013

Burung Garuda Masih Menjadi Misteri

Mitos atau Fakta adanya burung garuda
Burung Garuda hingga sekarang masih menjadi misteri, apakah merupakan mitos atau fakta yang benar-benar menyatakan bahwa memang benar adanya tentang burung garuda ini, jika memang benar dimanakah sekarang Burung Garuda itu hidup, karena dari beberapa sumber masih banyak yang menyebutkan bahwa burung garuda ini adalah masih menjadi mitos.

Lalu siapakah sang Lagenda Burung Garuda ini, dan apakah burung garuda ada di alam Indonesia?

Dalam Cerita dongeng Mahabarata , burung Garuda digambarkan sebagai burung yang perkasa, setia kawan, dan berani. Burung Garuda adalah kendaraan Dewa Wisnu  ketika berkelana ke penjuru Bumi.


Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 

Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti �Berbeda-beda tetapi tetap satu� ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.

Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.

Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Para ahli burung sudah lama mencari burung yang dianggap mewakili keperkasaan dan sifat burung Garuda. Gambar lambang negara Indonesia hanya memberi petunjuk burung Garuda adalah burung berjambul. Selebihnya, sifat burung Garuda digambarkan para pendiri negara Indonesia berdasar dongeng Mahabarata. 

Dari sekian banyak burung Indonesia, ada satu burung yang dianggap memiliki ciri-ciri burung Garuda. Itulah burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi )


Spizaetus bartelsi

Burung Elang Jawa termasuk burung asli  atau burung endemik  Pulau Jawa . Jumlahnya sekarang sudah sangat langka dan sulit ditemukan. Saat ini diperkirakan hanya ada sekitar 600 ekor burung Elang Jawa di Pulau Jawa.

Dari beberapa sumber referensi yang saya temukan menyatakan bahwa, Garuda adalah seekor burung mitologis, setengah manusia setengah burung, wahana Wisnu. 

Ia adalah raja burung-burung dan merupakan keturunan Kasyapa dan Winata, salah seorang putri Dak?a. Ia musuh bebuyutan para ular, sebuah sifat yang diwarisinya dari ibunya, yang pernah bertengkar dengan sesama istri dan atasannya, yaitu Kadru, ibu para ular.

Sinar Garuda sangat terang sehingga para dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan memujanya. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan.

Ia memiliki putera bernama Sempati (Sampati) dan istrinya adalah Unnati atau Winayaka. Menurut kitab Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak boleh kaum brahmana. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi.

Garuda dikatakan pernah mencuri amerta dari para dewa untuk membebaskan ibunya dari cengkeraman Kadru. Kemudian Indra mengetahuinya dan bertempur hebat dengannya. Amerta dapat direbut kembali, tetapi Indra luka parah dan kilatnya (bajra) menjadi rusak. ( wikipedia )

 Jadi bagaimana menurut anda, apakah memang benar ada atau hanya sebagai Lagenda dan Mitos Burung Garuda ini, saya sendiripun tidak dapat menjelaskan secara pasti apakah memang ada Burung Garuda ini, yang pasti Burung Garuda adalah Lambang Negara Republik Indonesia, dan kita sangat menghargai, karena dengan Burung Garuda ini kita dapat bersatu dalam kesatuan dan perbedaan suku yang ada di wilayah Indonesia. MERDEKA..KICAU MANIA INDONESIA

Sumber : dari berbagai sumber

Jumat, 08 Februari 2013

Perlengkapan Yang Di Butuhkan Burung

perlengkapan yang di butuhkan burung
Bagi para pecinta kolektor jenis burung ocehan atau burung berkicau pasti sudah mengetahui secara pasti apa saja kebutuhan atau kelengkapan dalam sebelum kita memelihara burung, karena hal ini sangatlah penting untuk mendukung dari kesehatan burung dan akan membuat burung akan rajin berkicau.

Dapat di jelaskan bahwa apabila burung sehat sudah barang tentu akan semakin baik pertumbuhan si burung itu sendiri karena burung yang kita rawat dengan baik dengan memperhatikan kebersihan serta kesehatannya akan dapat meningkatkan kemampuan burung dalam berkicau.

Ada penjelasan mengenai apa saja perlengkapan kebutuhan burung yang akan kita beli sebelum kita akan membeli burung yang akan di bawa pulang kerumah, yaitu:

1. Sangkar Burung

Sebelum anda membeli dan akan membawanya pulang burung tersebut, hal yang terpenting yang harus anda perhatikan adalah satu buah sangkar yang cocok dan tepat serta dengan tangkringan atau tenggeran untuk burung, dan sebelum membeli sangkar pastikan sangkar tersebut cocok untuk burung yang anda beli, baik dari ukuran besar dan kecil, ukuran lebar jerujinya serta tinggi dan pendeknya sangkar tersebut, karena dengan kita membeli sangkar sesuai spesifikasi yang tepat burungpun akan merasa aman tinggal di dalamnya.

2. Tenggeran atau Tangkringan Burung

Pada umumnya tangkringan atau tenggeran burung adalah dengan menggunakan kayu asam/asem yang agak tua dengan melihat dari urat-urat kulit luar kayu asam tersebut, sejauh ini memang ada juga dengan menggunakan kayu hasil olahan atau buatan manusia, akan tetapi lebih baik gunakan dengan tengeran kayu asam, karena kayu asam  masih di anggap yang terbaik dengan tekstur kulit kayu yang kasar sehingga burung dapat mencengkram dengan baik dan kuat.
Untuk ukuran besar dan kecilnya diameter dari kayu asam tersebut sesuaikan dengan ukurun kaki atau jari-jari burung.

3. Kerodong Burung

Kerodong burung memang terdengar tidaklah terlalu penting, namun sebenarnya sangatlah berpengaruh terhadap burung, karena korodong berfungsi untuk melindungi burung dari hawa dingin, angin yang besar, melindungi dari gigitan nyamuk.
Selain itu juga untuk membatasi pandangan khusus burung-burung jenis fighter agar tidak saling melihat satu dengan yang lainnya, dan manfaat lainnya dari perlunya kerodong adalah, jika burung yang sudah berkicau di tutup dengan kain kerodong di rasakan akan semakin rajin berkicaunya.
Kerodongpun dapat membuat burung dapat beristirahat dengan tenang jika tidak dalam keadaan siap tempur, dan perlu di perhatikan jangan menutup burung dengan kerodong setelah penjemuran karena akan mengakibatkan rusaknya pada retina mata burung, biarkan beberapa menit setelah penjemuran dengan menempatkan burung di tempat yang teduh, serta jangan menggunakan kerodong burung yang ukurannya sangat rapat dengan sangkarnya karena akan menghambat sirkulasi udara di dalam sangkar.

4. Tempat Mandi Burung

Tempat mandi ini biasanya di peruntukan untuk burung-burung besar seperti anis, murai, cucak ijo, kacer dan burung jenis lainnya, orang kalangan biasanya menyebutnya dengan karamba atau tempat pemandiaan burung, serta ukuran panjang lebarnya pun sangat bervariasi sesuai kebutuhan burung, sedangkan jika burung-burung kecil seperti kenari, ciblek ataupun pleci bisa dengan menggunakan cepuk atau semprotan dengan spray yang halus.

5. Tempat Makan Dan Mimun Burung

Jenis tempat makan dan minum biasanya berupa wadah yang terbuat dari plastik, gerabah atau bisa juga menggunakan tempurung kelapa yang pada intinya tidak membahayakan burung, perlu di ingat hindari menggunakan wadah pakan dan minum dengan bahan logam, karena dapat memnyebabkan korosi yang akan mencemari pakan dan minum, dan untuk ukuran tempat pakan dan minum dapat anda sesuaikaan dengan besar kecilonya burung serta ukuran sangkarnya agar seimbang dan tidak terlalu sempit di dalam sangkar karena akan mempengaruhi ruang gerak burung di dalam sangkarnya.

Jadi pastikan segala sesuatunya untuk kebutuhan atau keperluan burung sebelum anda membeli burung, karena dengan kita memperhatikan beberapa hal kecil dan besar untuk kebutuhan burung yang kita beli akan berpengaruh juga pada kondisi burung nantinya.